Baris 15 – 21
تَـفْصِيْـلُ خَمْسَةٍ وَعِشْرِيْـنَ لَزِمْ ۞ كُـلَّ مُـكَـلَّـفٍ فَحَقِّقْ وَاغْـتَنِمْ
Perincian 25 (Nabi) itu wajib bagi setiap mukalaf, maka yakinilah dan ambillah keuntungannya
هُمْ آدَمُ اِدْرِيْسُ نُوْحٌ هُـوْدٌ مَـعْ ۞ صَالِـحْ وَإِبْرَاهِـيْـمُ كُـلٌّ مُـتَّبَعْ
Mereka adalah Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud serta Sholeh, Ibrahim yang masing-masing diikuti
لُوْطٌ وَاِسْـمَاعِيْلُ اِسْحَاقٌ كَـذَا ۞ يَعْـقُوْبُ يُوْسُفٌ وَأَيـُّوْبُ احْتَذَى
Luth, Ismail dan Ishaq, begitu juga Yaqub, Yusuf dan Ayyub dan selanjutnya
شُعَيْبُ هَارُوْنُ وَمُوْسَى وَالْـيَسَعْ ۞ ذُو الْكِـفْلِ دَاوُدُ سُلَيْمانُ اتَّـبَـعْ
Syuaib, Harun, Musa dan Alyasa’ , Dzulkifli, Dawud, Sulaiman yang diikuti
إلْـيَـاسُ يُوْنُسْ زَكَرِيـَّا يَحْيَى ۞ عِـيْسَـى وَطَـهَ خَاتِمٌ دَعْ غَـيَّا
Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa dan Taha (Muhammad) sebagai penutup, maka tinggalkanlah jalan yang menyimpang dari kebenaran
عَلَـيْـهِـمُ الصَّـلاةُ والسَّـلامُ ۞ وآلِهِـمْ مـَـا دَامَـتِ اْلأَيـَّـامُ
Semoga shalawat dan salam terkumpulkan pada mereka dan keluarga mereka sepanjang masa
وَالْـمَـلَكُ الَّـذِي بِلاَ أَبٍ وَأُمْ ۞ لاَ أَكْـلَ لاَ شـُرْبَ وَلاَ نَوْمَ لَهُمْ
Percaya kepada seluruh Nabi dan Rasul
Jumlah Nama Nabi dan Rasul yang disebut dalam Al Qur’an ada 25
Kita wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul, di dalam Al Quran ada disebut 25 nama Nabi yang mesti kita ketahui. Nama-nama itu adalah: Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail dan Ishaq, Yaqub, Yusuf dan Ayyub, Syuaib, Harun, Musa dan Alyasa’, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa dan Muhammad alaihim sholawatulllahi wassalam. Dimana Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rasul yang terakhir, tidak ada Nabi setelah beliau.
Yang dimaksud wajib mengetahui nama-nama Nabi adalah bukan kita menghafal secara khusus. Namun jika kita ditanya misalnya apakah Syuaib itu nama Nabi? Kita dapat menjawab, benar ada Nabi bernama Syuaib. Kemudian jika ditanya apakah Lukman itu nama Nabi? kita dapat menjawab bukan. Lukman adalah nama orang soleh yang disebut dalam Al Qur’an.
Jumlah Nabi dan Rasul sangat banyak lebih dari 25 orang
Jumlah Nabi dan Rasul lebih dari 25 orang. Dari sebuah Hadits disebutkan bahwa seluruh jumlah Rasul adalah 313 dan jumlah Nabi adalah 124000. Namun riwayat Hadits ini tidak kuat, sehingga Ulama mengatakan agar kita tidak perlu meyakini angka itu dengan tepat. Karena jika kita yakin dengan angka itu, jika ternyata jumlah Nabi sebenarnya adalah lebih dari itu, kita telah mengeluarkan orang yang sebenarnya Nabi menjadi bukan Nabi, demikian juga sebaliknya, jika ternyata jumlah Nabi yang sebenarnya kurang dari itu, kita telah memasukan orang yang bukan Nabi menjadi Nabi. Begitu hati-hati Ulama Tauhid menjaga keyakinan Umat Islam.
Oleh sebab itu kita tidak wajib menolak dan percaya jika ada orang yang berkata bahwa Budha Gautama atau pendiri agama lain – yang ada sebelum Nabi Muhammad – mungkin dulu Nabi, hanya agama ini kemudian telah diselewengkan oleh orang yang datang kemudian.
Banyak Nabi diutus kepada Bani Israil dan dibunuh oleh mereka
Kita wajib meyakini ada banyak Nabi dari kalangan Bani Israil dan banyak di antara mereka banyak yang dibunuh, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an. Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 87:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ بِٱلرُّسُلِ ۖ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ٱبْنَ مَرْيَمَ ٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَيَّدْنَٰهُ بِرُوحِ ٱلْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمْ رَسُولٌۢ بِمَا لَا تَهْوَىٰٓ أَنفُسُكُمُ ٱسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
Allah mengutus Rasul ke setiap umat
Kita mesti meyakini bahwa Allah mengutus Nabi di setiap umat. Namun kita tidak wajib mengetahui siapa saja mereka. Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat An-Nahl ayat 36:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ ۚ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Artinya: Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Oleh sebab itu ada sebagian orang yang mengatakan bahwa mungkin saja bahwa pendiri agama lama yang ada sebelum kelehiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam, adalah Rasul, namun ajarannya kemudian diubah oleah orang yang datang kemudian. Kita tidak wajib mempercayainya, dan tidak pula wajib menolaknya.
Kisah dari para Nabi itu perlu diketahui sebagai pengajaran bagi kita
Allah berfirman dalam Quran Surat Yusuf 111:
لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman
Oleh sebab itu sangat dianjurkan kita untuk mengetahui kisah para Nabi agar menjadi pengajaran bagi kita, agar kita mengenal dan mencintai mereka.
Nabi Adam adalah manusia pertama dan menjadi Abul Basyar atau ayah dari seluruh manusia. Nabi Idris adalah Nabi yang memulai menulis pengetahuan, yang membuat pyramid yang digunakan untuk menjaga tulisan yang dibuatnya dari banjir. Nabi Nuh adalah Nabi yang paling panjang umurnya yaitu lebih dari 1000 tahun. Disebut juga ayah manusia yang kedua, karena banyak dari umatnya mati tenggelam oleh azab Allah, sedang Nabi Nuh dan pengikutnya diselamatkan dengan menaiki bahtera (kapal besar). Nabi Hud adalah Nabi yang dikenal hidup di daerah Yaman.
Nabi Sholeh adalah Nabi yang dikenal mempunyai Mu’jizat berupa Unta yang keluar dari batu. Nabi Ibrahim Nabi yang mempunyai 2 anak yang juga Nabi yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishaq. Nabi Luth adalah Nabi yang diutus ke kaum Sodom dan Gomorah. Kaum yang durhaka karena melakukan dosa homo seksual. Nabi Ismail dan Nabi Ishaq adalah putra dari Nabi Ibrahil. Nabi Yaqub adalah anak Nabi Ishaq dan ayah dari Nabi Yusuf. Nabi Yusuf adalah Nabi yang paling ganteng yang mempunyai ilmu untuk mentakwilkan mimpi.
Nabi Ayyub adalah Nabi yang diuji dengan kehilangan harta dan keluarga serta mendapatkan penyakit. Nabi Syuaib adalah Nabi yang diutus kepada kaum yang suka curang dalam berjual beli. Nabi Harun dan Nabi Musa adalah kakak dan adik yang menjadi Nabi yang diutus kepada Fir’aun. Nabi Alyasa’. Nabi Dzulkifli adalah Nabi yang menjadi Raja, yang keitika berperang rakyatnya tidak ingin mati. Nabi Dawud adalah Nabi yang mempunyai suara yang indah. Nabi Sulaiman adalah Nabi yang berkuasa seluruh dunia dan mempunyai rakyat yang terdiri dari manusia, jin dan hewan. dapat berbicara kepada binatang. Nabi Ilyas. Nabi Yunus adalah Nabi yang ditelah ikan Nun (ikan Paus). Nabi Zakaria, Nab Yahya dan Nabi Isa adalah Nabi dari Bani Israil yang terakhir yang hidup sezaman. Taha adalah Nama dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam. Setelah ini tidak ada Nabi yang diutus.
Baris 22 – 24
Malaikat itu tanpa bapak dan ibu, tanpa makan, tanpa minum serta tanpa tidur
تَفْـصِـيْلُ عَشْرٍ مِنْهُمُ جِبْرِيْـلُ ۞ مِـيْـكَـالُ اِسْـرَافِيْلُ عِزْرَائِـيْلُ
Secara terperinci mereka ada 10, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail
مُـنْـكَرْ نَـكِـيْرٌ وَرَقِيْبٌ وَكَذَا ۞ عَـتِـيْدُ مَالِكٌ وَرِضْوَانُ احْتـَذَى
Munkar, Nakir, dan Raqib, demikian pula ‘Atid, Malik, dan Ridwan dan selanjutnya
أَرْبَـعَـةٌ مِنْ كُتُبٍ تَـفْصِيْـلُهَا ۞ تَـوْارَةُ مُـوْسَى بِالْهُدَى تَـنْـزِيْلُهَا
Percaya kepada Malaikat
Sebagai orang yang beriman, kita wajib percaya kepada Malaikat. Jika manusia diciptakan dari tanah, Malaikat adalah ciptaan Allah yang diciptakan dari cahaya. Malaikat bukan laki-laki dan perempuan. Malaikan tidak mempunyai ayah dan ibu, tidak perlu makan dan minum serta tidak tidur. Malaikat selalu taat kepada Allah. Mereka tidak pernah membantah dan selalu melaksanakan seluruh perintah Allah.
Malaikat dalam bentuk aslinya mempunyai sayap (QS Al Fathir:1) dan dapat mengubah bentuknya seperti manusia atau makhluk lain. Malaikat Jibril ketika menemui Rasulullah shallallahu alaihi wassalam jika berbentuk seperti manusia, maka akan menyerupai Shahabat Dihya Al Kalbi.
Jumlah Malaikat banyak sekali dan terus bertambah jumlahnya sebagaimana Allah Menghendaki untuk Menciptakan. Jumhur Ulama Ahlussunnah wal Jamaah mengatakan ada 10 Malaikat yang kita wajib mengetahui tugasnya. Ada sebagian kecil yang mengatakan kita hanya wajib mengetahui 4 Malaikat saja yaitu Jibril yang menyampaikan wahyu, Mikail yang bertugas membagi rezeki, Israfil yang bertugas meniup sangkakala tanda kiamat dan tanda hari Kebangkitan. dan Izrail, yang bertugas mencabut nyawa. Yang 6 lainnya adalah Munkar dan Nakir yang bertugas menanyakan manusia di alam kubur, Raqib yang mencatat kebaikan dan Atid yang mencatat dosa. Ridwan yang menjaga syurga dan Malik yang menjaga neraka. Ada yang mengatakan para Malaikat itu adalah masing masing satu. tapi ada yang mengatakan itu adalah nama satu Divisi yang bertugas sebagaimana disebut di atas.
Ada juga Malaikat lain yang kita wajib mempercayai adanya dan tugasnya tapi tidak mesti kita mengetahui namanya. Seperti Malaikat yang membawa Arasy (Al Haaqqah.17). Ada19 Malaikat yang menjaga Neraka Saqar (QS Al Muddatstsir 29-30).
Meyakini Malaikat adalah laki-laki menjadikan seseorang itu fasiq. meyakini Malaikat itu perempuan menjajikannya kafir sebagaimana Allah berfirman dalam QS Ash-Shaffat 149-150. Maka lebih besar lagi dosanya jika mengatakan Malaikat itu khuntsa (laki-laki dan perempuan sekaligus).
Baris 25 – 27
Empat dari Kitab-kitab Suci Allah secara terperinci adalah Taurat bagi Nabi Musa diturunkan dengan membawa petunjuk
زَبُـوْرُ دَاوُدَ وَاِنْـجِـيْـلٌ عَلَى ۞ عِيْـسَى وَفُـرْقَانٌ عَلَى خَيْرِ الْمَـلاَ
Zabur bagi Nabi Dawud dan Injil bagi Nabi Isa dan Al Quran bagi sebaik-baik kaum (Nabi Muhammad SAW)
وَصُحُـفُ الْـخَـلِيْلِ وَالْكَلِيْـمِ ۞ فِيْـهَـا كَلاَمُ الْـحَـكَمِ الْعَلِيْـمِ
Dan lembaran-lembaran Al Kholil (Nabi Ibrohim) dan Al Kalim (Nabi Musa) itu mengandung Perkataan dari Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui
وَكُـلُّ مَـا أَتَى بِهِ الـرَّسُـوْلُ ۞ فَحَـقُّـهُ الـتَّـسْـلِـيْمُ وَالْقَبُوْلُ
Dan segala apa-apa yang disampaikan oleh Rasulullah, maka kita wajib pasrah dan menerima
Percaya kepada Kitab Suci
Allah telah menurunkan 4 Kitab Suci, yaitu Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa dan terakhir Al Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihim wassalam.
Kita wajib meyakini bahwa Kitab-Kitab ini telah diturunkan kepada Nabi dan Rasul tersebut. Tetapi kita tidak wajib meyakini isi Kitab-Kitab Suci itu selain Al Qur’an, karena ada sebagian yang telah diubah atau dipalsukan. Namun kita juga tidak boleh langsung menolak semua yang ada dalam Kitab-Kitab itu, karena mungkin saja perkara yang disebut itu juga masih berlaku di akhir zaman karena disebut juga di Al Qur’an.
Selain itu kita juga wajib meyakini adanya Shuhuf yang diberikan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa alaihima salam. Tapi kita tidak wajib mengetahui apa isinya.
Wallahu a’lam
Text lengkap dan terjemah Aqidatul Awwam dalam dilihat di Kitab Aqidatul Awam Dan Terjemah [PDF] (terjemahkitab.com).
0 Komentar