Baris 7
وَقَـائِمٌ غَـنِـيْ وَوَاحِـدٌ وَحَيّ ۞ قَـادِرٌ مُـرِيـْدٌ عَـالِمٌ بِكُلِّ شَيْ
Berdiri sendiri, Maha Kaya, Maha Esa, Maha Hidup, Maha Kuasa, Maha Menghendaki, Maha Mengetahui atas segala sesuatu
Sifat Salbiyah : Wahdaniyah (Maha Esa) (lanjutan)
Telah dijelaskan pada kajian bulan lalu, bahwa makna Wahdaniyah adalah Maha Esa. Esa secara makna bahasa adalah satu, tetapi bukan satu bagian dari urutan angka, 1, 2, 3 dan seterusnya. Maksudnya Allah adalah Maha Esa, Allah adalah Maha Tunggal, satu-satunya dan tidak ada potensi menjadi lebih dari satu, dalam Dzat, Sifat dan Perbuatan. Sifat Wahdaniyah atau Maha Esa menolak sifat berbilang pada Allah.
1. Maha Esa pada Dzat
A. Secara internal (menolak sifat berbilang secara internal/ kam muttashil), maksudnya. Dzat Allah tidak terdiri dari bagian-bagian, atau secara internal Dzat Allah adalah Maha Esa. Hal ini sangat penting disebutkan, sebab ada golongan yang berkeyakinan bahwa Dzat Allah itu terdiri dari beberapa bagan dzat yang tersusun membentuk Dzat Allah. Golongan ini mengatakan Allah punya Mata, Wajah, Tangan, Kaki dan bagian bagian jism lain. Keyakinan ini sangat syubhat dan sangat berbahaya, karena keyakinan ini menafikan Keesaan Dzat Allah. Na’udzubllahi min dzalik.
Kalau ada yang bertanya, jadi Dzat Allah itu bagaimana? Kita katakan janganlah kita membicarakan perkara ini, karena kita tidak akan dapat memahami. Cukup kita katakan Allah adalah Maha Esa. Kita dilarang membicarakan Dzat Allah. Jika orang terus mendalaminya justru akan menjerumuskannya kepada dosa dan kesesatan,
B. Secara external (menolak sifat berbilang secara external/ kam munfashil), maksudnya tidak ada dzat lain yang sama dengan Dzat Allah. Dzat Allah adalah Maha Esa. Jika makhluk seperti manusia dan malaikat, ada banyak dzat manusia dan dzat malaikat.
2. Maha Esa pada Sifat
A. Secara internal (menolak sifat berbilang secara internal/ kam muttashil). Maksudnya pada Allah hanya mempunyi satu Sifat Qudrat, Sifat Iradat, dan Sifat-Sifat lain. Jadi tidak ada lebih dari satu Sifat Qudrah pafa Dzat Allah. Tidak ada lebih dari satu Sifat Iradah pada Dzat Allah.
B. Secara external (menolak sifat berbilang secara external/ kam munfashil). Maksudnya hanya Allah yang mempunyai Sifat Qudrat, Maha Kuasa. Tidak ada selain Allah yang mempunyai Sifat Maha Kuasa seperti Allah. Kuasa yang ada pada makhluk adalah karena Maha Kuasa Allah yang menciptakan kuasa pada makhluk. Demikian juga hanya Allah yang mempunyai Sifat Iradat, Maha Berkehendak. Tidak ada selain Allah yang mempunyai kehendak sebagaimana Allah Maha Berkehendak. Kehendak makhluk adalah diciptakan oleh Allah atas Kehendak dan Kuasa Allah. Maka Sifat dalam Asmaul Husna adalah Sifat dan Asma yang berbeda satu dengan yang lain, walaupun mungkin beberapa Asma dan Sifat artinya mirip, tetapi tidak ada maknanya persis sama.
3. Maha Esa pada Perbuatan
A. Secara internal (menolak sifat berbilang secara internal/ kam muttashil). Maksudnya tidak ada selain Allah yang melakukan perbuatan seperti perbuatan Allah. Perbuatan makhluk adalah diciptakan oleh Allah atas Kehendak dan Kuasa Allah.
B. Secara external. Allah Maha Kuasa melakukan apapun terhadap makhlukNya. Maka banyak Perbuatan Allah yang Allah lakukan terhadap makhlukNya. Allah Menghidupkan, Mematikan, Menciptakan dan Memusnahkan. Semua Perbuatan yang banyak itu adalah Allah sendiri yang melakukan atas Kehendak dan KuasaNya. Tidaklah sesuatu itu terjadi kecuali karena Kehendak dan Kuasa Allah. Jika Allah Berkehendak maka pasti itu akan terjadi. Jika Allah tidak Berkehendak, maka sesuatu itu tidak akan terjadi.
Perbuatan Allah yang tidak dapat dilakukan oleh makhluk, adalah Sifat Menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Sedang sifat membuat pada makhluk, hanyalah mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi dzat lain.
0 Komentar