(56) Al Hamiid الْحَمِيدُ

Al Hamid artinya Yang Maha Terpuji. Allah ada Yang Terpuji dengan Pujian Allah sendiri.
Allah tidak memerlukan pujian makhluk. Allah tidak bertambah mulia dengan pujian. Allah Maha Terpuji dari zaman azali, sebelum Allah menciptakan makhluk.
Orang awam memuji Allah karena ingin mendapatkan dunia yang bersifat lahiriah diinginkannya.
Orang yang salik (sedang berjalan menuju Allah), memuji Allah karena ingin mendapatkan kenikmatan yang bersifat maknawiyah untuk lebih mengenal Allah.
Orang yang arif yang sudah mendapatkan ma’rifat kepada Allah, memuji karena Allah memang layak dipuji, dan menyerahkan pujian itu kepada Allah.

(57) Al Muhshii الْمُحْصِي

Al Muhshii artinya Yang Maha Menghitung. Menurut Imam Ghazali, Al Yang Muhshii Maha Mengetahui tentang makhluk secara mendalam. Mengetahui tentang ukurannya dan sebagaiya. Jika seorang hamba mengetahui tentang suatu makhluk secara mendalam, maka disebut muhshii yang diterjemahkan sebagai “pakar”. Namun hamba Allah ini hanya menjadi pakar dalam suatu perkara saja. Sedang Allah adalah Maha Mengetahui seluruh makhluk secara mendalam.
Orang yang kurang ilmu tentang sesuatu akan sering ingkar terhadap pengetahuan, tidak seperti orang yang mendalam ilmunya.

(58) Al Mubdi’ الْمُبْدِئُ

(59) Al Mu’iid الْمُعِيدُ

Al Mubdi’ artinya Yang Maha Memulai Menciptakan makhluk yang belum pernah ada sebelumya, sedang Al Mu’iid artinya Yang Maha Menciptakan makhluk yang dahulu pernah ada.
Al Mubdi’ Allah menciptakan makhluk yang baru. Contoh, manusia yang baru dilahirkan. Al Mu’iid, Allah menciptakan manusia yang telah mati menjadi bangkit (hidup kembali) di hari akhirat nanti.
Termasuk yang diciptakan adalah juga rasa yang

(60) Al Muhyii الْمُحْيِي

(61) Al Mumiitu اَلْمُمِيتُ

(62) Al Hayyu الْحَيُّ

(63) Al Qayyuum الْقَيُّومُ


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian