Melakukan perjalanan ke kota suci Makkah untuk melakukan Umrah adalah perjalanan spiritual yang diimpikan jutaan Muslim di seluruh dunia. Alternatif perjalanan yang dapat dilakukan salah satunya adalah sambil melakukan transit. Namun, merencanakan ziarah suci ini, terutama saat transit melalui Arab Saudi, dapat menimbulkan banyak pertanyaan. Untuk membantu Anda memahami lebih baik tentang proses dan persyaratan melakukan Umrah dengan visa transit, berikut daftar pertanyaan yang sering diajukan.

1. Apa itu Umrah?
Umrah adalah ibadah ziarah ke Makkah, Arab Saudi, yang dapat dilakukan oleh Muslim kapan saja sepanjang tahun. Ini melibatkan ritus tertentu seperti melakukan Tawaf dan Sa’i, yang merupakan berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah.

2. Bisakah saya melakukan Umrah saat transit di Arab Saudi?
Ya, Arab Saudi memperbolehkan penumpang transit untuk tinggal hingga 96 jam (4 hari) tanpa memerlukan visa Umrah khusus. Pemegang visa transit boleh melakukan umrah ataupun aktivitas wisata atau kunjungan di seluruh kota di Arab Saudi.

3.  Bagaimana cara saya mengajukan visa transit di Arab Saudi?
Anda dapat mengajukan visa transit melalui maskapai Saudia Airlines berbarengan dengan pembelian tiket pesawat. Prosesnya sangat cepat seharga 100SAR. Siapkan saja pas foto (80% wajah) untuk keperluan visa tersebut. Beberapa catatan untuk foto: ukuran tidak melebihi 20KB, formatnya JPG/JPEG/PNG, ukuran dimensi 200x200px.

4.  Bisakah saya mengunjungi Madinah dan Makkah selama transit saya?
Meskipun visa transit Anda memungkinkan Anda untuk tinggal di Arab Saudi hingga 96 jam, kemungkinan untuk mengunjungi Madinah dan Makkah tergantung pada jadwal dan pengaturan transportasi Anda. Sebagai acuan, perjalanan dengan jalan darat dari Jeddah ke Madinah memakan waktu sekitar 4-5 jam menggunakan Bus/mobil. 

5.  Apakah ada alternatif lain untuk perjalanan mencapai Makkah dan Madinah?
Kereta cepat Haramain adalah solusi perjalanan Anda, karena bisa mempercepat waktu tempuh Jeddah – Madinah maupun Madinah – Makkah yang ditempuh 2 jam saja. Harga tiket bervariasi mulai 130SAR – 200-an SAR. Bisa pula menggunakan kereta ini dari Makkah menuju Bandara Jeddah dengan harga tiket 35SAR.

6.  Apakah ada bus umum yang bisa jadi alternatif di Makkah/Madinah/Jeddah?
Ada bus umum di kota-kota tersebut, namun untuk ketersediaannya tidak bisa dipastikan secara jelas. Kota Makkah mempunyai bus dari stasiun kereta menuju Masjidil Haram serta jalur lainnya untuk mengambil Miqat, misalnya. Namun perlu informasi lebih detail lagi tentang “Makkah Bus”.  

7.  Bisakah saya melakukan Umrah beberapa kali selama transit saya?
Ya, Anda dapat melakukan Umrah beberapa kali jika Anda dapat meninggalkan batas area Haram dan memasukinya lagi dalam keadaan Ihram. Ada beberapa alternatif untuk mengambil Miqat.

8. Rute pesawat Saudia apa saja yang dari Eropa yang tersedia untuk transit di Arab Saudi dengan tujuan akhir Jakarta?
Ada beberapa alternatif rute dengan Saudia Airlines: Amsterdam, München, Frankfurt, dan Wina.

9. Apa keuntungannya dengan visa transit ini?
Prosesnya cepat, mudah dan murah. Selain itu juga fleksibel untuk dipakai umrah. Penumpang bisa mendapatkan gratis menginap 1 malam dari pihak maskapai.

10. Aplikasi apa saja yang diperlukan saat berada di Arab Saudi?
– Nusuk, untuk mendaftar termin ke Raudah dan Umrah.
– HHR Train, untuk memesan dan membeli tiket kereta cepat Haramain.
– Booking.com, untuk memesan penginapan.
– Uber, dipakai untuk memesan kendaraan secara online membantu mobilitas Anda.
– Zain KSA, provider SIM card lokal Arab Saudi yang dapat diandalkan.  

11. Pesawat saya mendarat di Jeddah, apakah boleh langsung melakukan umrah menuju Makkah?
Boleh, di pesawat biasanya ada informasi tempat mengambil Miqat untuk niat berihram. Persiapkan saja baju ihram dan bisa ganti di atas pesawat, atau bisa juga sudah memakai kain ihram sejak keberangkatan di bandara asal. Setelah mendarat di Jeddah bisa langsung menuju Makkah.

12. Kalau saya ingin ke Madinah terlebih dahulu bagaimana sarannya?
Apabila mendaratnya dinihari atau lebih dari jam 22.00 disarankan mengambil hotel gratis dari maskapai. Karena sudah tidak ada jadwal keberangkatan kereta api cepat dari Bandara Jeddah menuju Madinah. Esok paginya Anda bisa menggunakan kereta cepat dari Jeddah, bisa melalui stasiun Jeddah Airport atau stasiun Sulimaniyah Jeddah, tergantung lokasi hotel tempat Anda menginap lebih dekat ke stasiun yang mana.

13. Kalau berangkatnya dari Madinah bagaimana dengan Miqatnya?
Ada 2 alternatif bila melakukan perjalanan menuju Makkah dengan menggunakan kereta api cepat. Pertama, langsung mengunjungi Masjid Dzul Hulaifah (Bir Ali) terlebih dahulu untuk miqat dan dilanjutkan menuju stasiun Madinah. Bisa menggunakan Taxi/Uber. Kedua, mengambil miqat saat sudah berada di atas kereta api, biasanya ada informasi miqat dari petugas posisi kereta saat sejajar dengan Masjid Dzul Hulaifah. Estimasinya adalah sekitar 8-10 menit setelah kereta bergerak dari Stasiun Madinah menuju stasiun Makkah.

14. Setelah sampai stasiun Makkah apakah bisa langsung ke Masjidil Haram untuk umrah?
Apabila tidak membawa barang bawaan, maka bisa langsung menuju Masjidil Haram untuk melakukan umrah. Bisa menggunakan Taksi/Makkah Bus dari stasiun menuju Masjidil Haram. Bila membawa barang bawaan besar (koper), disarankan untuk menuju hotel terlebih dahulu untuk check-in dan menyimpan barang tersebut, lalu dilanjutkan ke Masjidil Haram. Jamaah hanya diperkenankan untuk membawa tas kecil saja/slingbag.

15. Apakah akan ada pemeriksaan visa saat melakukan umrah?
Pemerintah menyediakan aplikasi Nusuk, sebagai antisipasi, silakan memilih termin untuk melakukan umrah melalui aplikasi tersebut. Walaupun tidak selalu dilakukan pemeriksaan dengan ketat, namun tidak ada salahnya sebagai antisipasi atau berjaga-jaga. Aplikasi ini juga digunakan untuk memilih termin masuk ke Raudah di Masjid Nabawi.

16. Apakah harus menggunakan jasa muthowwif (Pemandu) saat melakukan Umrah?
Tidak harus, apabila sudah punya pengalaman dan mampu melakukan sendiri, maka tidak perlu menggunakan jasa Muthowwif. Namun bila dirasa lebih nyaman dengan pemandu, maka bisa menggunakan jasa muthowwif, dengan biaya 250SAR per hari tidak termasuk makan, bisa ditanyakan kepada muthowwifnya langsung untuk lebih jelasnya.

17. Apakah cukup waktunya dengan visa transit ini untuk melakukan kunjungan ke objek wisata lainnya di Makkah atau Madinah?
Cukup bila dapat diatur dengan baik. Ambil saja kunjungan yang singkat ke objek wisata populer yang biasa dilakukan oleh jamaah umrah, semacam city tour. Disarankan untuk menggunakan taksi agar lebih fleksibel bisa mengunjungi beberapa tempat sekaligus dengan waktu yang singkat. Hal ini bisa dikonsultasikan kepada muthowwif.

18. Apa saja tugas muthowwif?
Mereka adalah pemandu umrah (guide) biasanya orang Indonesia yang bermukim di Arab Saudi, banyak juga para pelajar Indonesia. Tugasnya adalah mendampingi kita setiap harinya selama kunjungan di Arab Saudi. Mulai dari penjemputan di Bandara, stasiun, check-in hotel, check-out, menemani belanja, makan, serta ibadah umrah dan city-tour nya. Bisa didiskusikan dengan muthowwif dan disesuaikan dengan kebutuhan kita.

19. Apakah punya rekomendasi muthowwif yang terpercaya?
Ada, beberapa jamaah dari Jerman secara mandiri dibimbing oleh K.H. Agus Salim, mukimin di Makkah sudah tinggal selama 12 tahun serta asalahnya adalah dari Pamekasan Madura dengan latar belakang guru madrasah/kyai di Indonesia nya. Bisa menghubungi nomor WA beliau di : +966XXXXXXXXX (silakan hubungi kami).

20. Apakah bisa membawa air zamzam ke dalam pesawat?
Secara peraturan tidak bisa bagi visa turis untuk membawa air zamzam dari bandara. Air zamzam tersebut sudah dipack dengan khusus dan dijual khusus di Bandara Jeddah gate B2 seharga 8.5 SAR. Berdasarkan peraturannya hanya diperuntukkan bagi jamaah dengan visa Umrah. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba peruntungan rejeki dengan mendatangi counter tersebut sambil menunjukkan aplikasi Nusuk-nya.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian