Kunjungan Jamaah Tabligh ke Bremen dan Musholla Ar-Raudhah

Pada bulan Oktober 2022, beberapa orang Jamaah Tabligh dari Malaysia melakukan dakwah ke Bremen. Mereka sedang melakukan khuruj selama 4 bulan di Malaysia dan Jerman.

Alhamdulillah dalam kesempatan itu mereka berkenan untuk berkunjung ke Mushola Ar-Raudhah Bremen. Mereka juga bersedia untuk memberikan tausiyah dan memperkenalkan Jamaah Tabligh dalam rangka acara Maulid Nabi shallallahu alaihi wassalam tahun 1444 H. Ada pepatah berbunyi, tak kenal maka tak sayang, dengan saling mengenal akan berkasih sayang. Rasulullah shallallahu alaihi wassalam menganjurkan agar kita saling bersilaturahmi untuk saling mengenal dan menjalin kasih sayang terhadap sesama, apalagi terhadap sesama muslim.

Berikut ringkasan tentang Jamaah Tabligh yang disampaikan dalam acara tersebut.

Pendiri Jamaah Tabligh adalah penganut Ahlussunnah wal Jamaah

Jamaah Tabligh didirikan di India oleh Syeikh Muhammad Ilyas al-Kandhlawi pada tahun 1927 di Mewat, India. Beliau adalah penganut Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang mengikuti Aqidah yang disusun oleh Imam Abu Mansur Al Maturidi dan berfikih mengikuti Imam Abu Hanifah. Dalam ajarannya beliau sangat mengutamakan akhlak yang mulia (bertasawuf). Anggota Jemaah Tabligh yang hadir dari Malaysia bermazhab Syafei dan beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah yang disusun oleh Abul Hasan Al Asy’ari, sebagaimana mayoritas Umat islam di Asia Tenggara.
Asas Ahlussunnah wal Jamaah ini yang juga dipegang oleh mayoritas Umat Islam, termasuk KMIB e.V.

6 Sifat Shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wassalam

Inti ajarannya adalah ingin meniru Shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wassalam dalam mengamalkan agamanya. Ada 6 Sifat Shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wassalam yang disusun untuk menjadi amalan yaitu:
1. Hakikat Dua Kalimat Syahidat
2. Sholat khusu’ dan khudu’
3. Ilmu dan Dzikir
4. Ikromul muslimin (memuliakan umat Islam)
5. Niat yang ikhlas
6. Keluar (khuruj) menyampaikan dakwah.

Tujuan berdakwah dan keluar rumah (khuruj)

Tujuan jemaah tabligh melakukan kegiatan keluar rumah untuk berdakwah adalah
1. Memperbaiki diri sendiri. Jadi bukan untuk sombong atau membanggakan diri.
2. Mengajak orang lain memperbaiki diri, khususnya mengajak umat Islam. Ini didasari oleh Surat Az-Zariyat Ayat 55

وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.

Karena menurut mereka masih banyak orang Islam yang belum melaksanakan kewajibannya yang utama yaitu sholat. Jadi mesti ada golongan yang bekerja berdakwah mengajak orang Islam untuk sholat, terutama melaksanakan sholat berjamaah di Mesjid.
3. Mengajak seluruh umat Islam untuk berdakwah memperbaiki diri bersama.

Sejauh ini ada 260 cabang Jamaah Tabligh di sekitar 190 negara. Mereka secara berkala mengadakan ijtima’ Jemaah Tabligh di suatu daerah, di suatu negara dan juga di seluruh dunia,

Jemaah Tabligh juga mengakui adanya jamaah lain yang juga berdakwah mengajak umat Islam untuk memperbaiki diri. Maka dengan berdakwah bersama kita dapat merasakan umat Islam sebagai satu umat yang saling tolong menolong. Oleh sebab itu Jamaah Tabligh memberikan laluan /mendukung jemaah lain untuk berdakwah.

Walaupun tujuan utama berdakwah adalah untuk umat Islam, namun banyak juga orang non-muslim yang kemudian menjadi muslim karena melihat contoh akhlak dan suasana ukhuwah yang penuh mahabbah (kasih sayang) dalam jemaah Tabligh selama berdakwah. Alhamdulillah.

Kegiatan selama khuruj

Khuruj dilakukan bertahap dalam jemaah Tabligh. Di mulai dengan 3 hari, 40 hari dan 4 bulan. Seterusnya mereka berharap dapat melakukan khuruj 4 bulan sampai 6 bulan setiap tahun. 4 atau 6 bulan ini dapat dilakukan secara terpisah-pisah atau sekaligus dalam setahun. Untuk dapat melakukan khuruj dalam waktu yang lama, ada tata tertib yang mesti ditaati dan ada pemilihan atau penapisan peserta yang ingin ikut, agar pelaksanaan khuruj dapat berjalan dengan baik.

Dalam mereka melakukan khuruj, mereka diwajibkan mengikuti tata tertib yang ketat. Di antaranya mempersiapkan keluarga yang ditinggalkan, agar dipastikan cukup mendapat nafkah selama ditinggal khuruj. Mereka dapat mempersiapkan bersama dengan sesama Jemaah tabligh atau dengan keluarga besarnya yang memahami dan membantu perjuangan Jamaah Tabligh. Maka jika ada keluarga yang terlantar karena ditinggal khuruj, itu adalah kesalahan oknum atau individu, karena tidak mentaati aturan dalam Jemaah Tabligh.

Selama khuruj itu, mereka biasanya tinggal di Mesjid yang sudah dihubungi dan diatur oleh tim Jemaah Tabligh yang mukim di kota itu. Mereka membuat program untuk menghidupkan dan mengamalkan 6 Sifat Shahabat Rasulullah yang disebutkan di atas. Ada bersilturahmi, memuliakan dan menjalin mahabbah sesama muslim, menuntut ilmu, memperbaiki bacaan Quran (tahsin), berdzikir, sholat berjamaah, berdakwah mengajak sesama umat Islam dan lain-lain yang bermanfaat dan sesuai dengan yang disyariatkan. Mereka secara teratur membacakan hadits dan saling mengingatkan setelah selesai sholat berjamaah. Kami mengusulkan agar Asas Ahlussunnah wal Jamaah dimasukan dalam kajian Fardhu ain mereka, karena masih banyak juga umat Islam yang tidak tahu tentang perkara ini. Mereka juga bercerita, perkara ini termasuk yang mereka perjuangkan, karena di Malaysia pun sudah mulai ada fitnah adanya sebagian kecil umat Islam yang aqidahnya tidak lagi mengikuti Ahlussunnah wal Jamaah Asy’ariyah / Maturidiyah, namun mereka mengaku ikut Ahlussunnah wal Jamaah, sehingga mengelirukan umat Islam.
Mereka juga suka mengundang orang Islam untuk datang ke Mesjid dan untuk makan bersama dan bersilaturahmi. Kegiatan ini juga diistiqomahkan ketika mereka berada di rumah bersama keluarga, agar keluarga juga terdidik bersama.

Mereka dilarang membicarakan perkara yang menimbulkan fitnah atau perpecahan, seperti membicarakan politik atau perkara lain yang menimbulkan perdebatan yang mengganggu ukhuwah. Dalam berdakwah mereka tidak banyak menggunakan media sosial, mereka lebih mengutamakan hubungan baik langsung dengan pertemuan.

Wallahu a’lam


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian