Kharidatul Bahiyyah (Baris 1-8). Muqaddimah.

Kharidatul Bahiyyah (Baris 1-8)  بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١] يقول راجي رحمة القدير – أي أحمد المشهور بالدردير] [1] Berkata hamba yang mengharap rahmat Allah yang Maha Kuasa. Hamba yang bernama Aḥmad yang masyhur dengan gelar Ad-Dardīr,  ٢] الحمد لله العلي الواحد – العالم الفرد الغني الماجد] [2] Segala puji bagi Weiterlesen…

Kharidatul Bahiyyah (Baris 9-16). Hukum akal, hukum adat dan hukum syariat.

Kharidatul Bahiyyah (Baris 9-16)  ٩] أقسام حكم العقل لا محالة – هي الوجوب ثم الاستحالة ] [9] Akal membagi hukum secara pasti, terbagi menjadi wajib kemudian mustahil  ١٠ ] ثم الجواز ثالث الأقسام – فافهم منحت لذة الأفهام ] [10] kemudian yang ketiga adalah mungkin (jaiz). Fahamilah ini, engkau akan merasakan Weiterlesen…

Kharidatul Bahiyyah (Baris 17-24). Sifat Nafsiah dan Sifat Salbiyah (bagian 1)

Kharidatul Bahiyyah (Baris 17-24) ١٧] ثم اعلمن بأن هذا العالما – أي ما سوى الله العلي العالما] [17] Ketahuilah bahwa alam adalah yang selain Allah. Dia Maha Tinggi dan Maha Mengetahui ١٨] من غير شك حادث مفتقر – لأنه قام به التغير] [18] Tidak diragukan bahwa alam ini ada dalam waktu Weiterlesen…

Kharidatul Bahiyyah (Baris 22-25). Sifat Salbiyah (bagian 2)

Kharidatul Bahiyyah (Baris 22-24) ٢٢] وذي تسمى صفة نفسية – ثم تليها خمسة سلبية] [22] Sifat Wujud Allah disebut dengan Sifat Nafsiah, kemudian diikuti dengan lima Sifat Salbiah (Sifat yang menolak sifat yang tidak layak bagi Allah) ٢٣] وهي القدم بالذات فاعلم والبقا – قيامه بنفسه نلتالتقى] [23] Ketahuilah Ia adalah Weiterlesen…

Kharidatul Bahiyyah (Baris 26-31). Allah Maha Pencipta bukanlah jisim

Teori tentang kekuatan makhluk 1. Alam dan kekuatan sebab-akibat terjadi sendiri. Faham ini mengingkari adanya Tuhan Maha Pencipta. ٢٦] ومن يقل بالطبع أو بالعلة – فذاك كفر عند أهل الملة] [26] Siapa yang berpegang bahwa alam adalah mutlak yang memberi bekas pada sebab akibat (tidak ada Penciptanya), adalah kafir menurut Weiterlesen…

Memahami Khawariqul ‘Adat

Jenis Khawariqul ‘Adat Di dalam hukum adat (kebiasaan), perkara yang biasa terjadi secara berulang-ulang, menjadikan suatu kesimpulan hubungan antara sebab dan akibat. Sehingga manusia dapat merancang suatu produk dan merencanakan suatu projek. Hukum adat ini Allah jadikan adalah atas rahmat Allah untuk memudahkan kehidupan manusia. Manusia dapat merancang kendaraan, dapat Weiterlesen…

Kharidatul Bahiyyah (Baris 32-36). Sifat Ma’ani dan Sifat Ma’nawiyah

٣٢] ثم المعاين سبعة للرايئ – أي علمه المحيط بالأشياء] [32] Kemudian ada 7 Sifat Ma’ani, bagi orang yang berfikir, yaitu IlmuNya yang merangkumi semuanya   ٣٣ ] حياته وقدرة إرادة – وكل شيء كائن أراده] [33] (kemudian) Sifat HidupNya, Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Setiap yang terjadi adalah karena KehendakNya  ٣٤ Weiterlesen…

Kharidatul Bahiyyah (Baris 37-50). Ta’aluq dari Sifat Ma’ani, Sifat Jaiz Allah dan Penghuni Syurga Melihat Allah

Ta’aluq dari Sifat Ma’ani ٣٧] وواجب تعليق ذي الصفات – حتما دواما ما عدا الحياة] [37] Sifat Sifat ini wajib mempunyai ta’aluq yang menjadi objeknya, kecuali Sifat Hayat ٣٨] فالعلم جزما والكلام السامي – تعلقا بسائر الأقسام]  [38] Sifat Ilmu dan Sifat Kalam mempunyai ta’aluq semua pembagian hukum akal (perkara Weiterlesen…

de_DEGerman