Tentang Imam Ghazali
Imam Al Gazhali belajar fiqih ikut pelajaran imam Haramain, 809 ke Dmasakus pegi ke Baitul Maqdis dan menulis bukunya ihnya ulumuddin diantara kara beliau adalah kitab Ayyuhal Walad, dicetak tahun 1328 dan kitab ini diterjamahkan ke bahasa Jerman tahun 1338, kumpulan nasehat imam Al Gazhali keada muridnya.
Doa buka majelis:
Meminta nasehat sekaligus meminta untuk menjawab pertanyaan beliau..
Wahai anakku, anak murid. Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, ada juga ilmu yang tidak membawa kemanfaatan bias 2 jenis ilmu yang pertama memang secara dzatnya, bahkan kemudhorotan Cuma ilmu sihir, ilmu menipu orang memanipulasi data tidak bermanfaat. Ilmu yagn tidak bermanfaat sebenarnya bermanfaat tapi dipake untuk hal yang tidak bermnafaat. Tau hokum sholat wajib tapi tidak dikerjakan. Salah satu doa beliau ya Allah aku berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat yaitu sudah tau imunya taoi tidak membawa efek kemanfaatan. Terjemahan kitab ayyuhal walad.
Aku telah menempuh untuk mencari ilmu, akumencari tahu mana ilmu yang aku perlukan dan mana yang tidak aku perlukan. Sebagaimana doa Rasulullah “Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang bermanfaat”. Hingga kemudia ia menulis surat untuk mendapatkan jawabnnya sekaligus juga untuk bertanya beberapa permasalahan laiinya, dia mengatakan dalam suratnya tersebut, ia mengakhiri surat tersebut dengan sejumput harapan aku yakin jawaban pertanyaan ini pasti terdapat.akan tetapi tujuanku untuk menulis adalah menuliskan dan dapat kupraktikkan dalam hidupku inshaAllah, menulis kitab ini sebagai jawaban atas surat dari muridnya. Kitab ini bukan nasehat orangtua kepada anak, namun nasehat guru kepada muridnya.
Dalam hidup itu kita punya orangtua ada 3, kalau tidak ada salahs atunya menjadi yatim:
- Orangtua yang melahirkan kita, kita berdoa semoga oragntuanya pada sehat menyenangkan, kalau doa orangtua seperti apa ya Allah Engkau perintahkan kami sebagai anak untuk membahagiakan orangtu kami saya tak mampu ya Allah maka kami meminta bahagiakanlah orangtua kami ya Allah, biar orangtua kita bahagia, meski sudah berada dalam alam kubur kita tambah tidak memungkinkan untuk membahagiakan disana, tak bias bajunya, nyuguhkan makanan, ajak bercanda, maka kita minta kepada Allah untuk emnggantikannya, menajmu melayani mereka dengan ara Allah melakukan itu disisiNya.
- Mertua. Mereka adalah orang yang kita bersama dengan anaknya, kalau kita punya anak, maka itu adlah cucu bagi mereka, maa kita harus perhatikan perasaan hatinya, jangan mudah tersinggung atas perlakuan mereka, juga kita menyayangi mereka sebagaimana juga kita menyayangi anak mereka, suami kita. Sayangi mereka dan jangan ada persaingan, hidup ini bukan persaingan, karena balasannya hanya akan kemabli pada dirimu sendiri. Orang yang mencegah suaminya baik kepada orangtuanya, nanti akan Allah jadikan anakmu2 terhalang berbakti kepadamu. Balasan bakti kepada orangtua dan ikut serta untuk menghoramti mertua kita sebagai bagian penghormatan bagi orantuta, itu adalah amal ibadah balasan yang disegerakan di dunia. Dosa mencegah suami mencegah kepada ibunya disegerakan balasan dosanya di dunia.
- Para guru-guru yang membesarkan, yang membiarkan tumbuh numbuh kemabangkan ruh kita. Klau orangtua membesarkan kita, jadi seorang anak sehat, kuat tak sakit2an, maka guru melakukan hal yang sama p´bahkan kepada sesuatu yang lebih penting daripada badan. Yakni ruh manusia, guru, untuk bias memuliakan, membesarkannya. Dia melakukan kewajiban seperti kepada oragntuanya. Kalau orang tak punya guru, apa yang harus dilakukan maka ia harus memnita kepada Allah. Sebab memliki guru maka itu kesempurnaan bagi ruh. Apakah orang yang memiliki guru sudah pasti bener bagus hatinya? Belum tentu. Sama dengan anak yang punya orangtua sudah pasti bener? Tidak juga. Akan tetapi dengna adanya orantua membantu menumbuhkan badannya, ada yang popoki, suapi, susiúinya. Sebaliknya apakah orang yang ga punya guru pasti tersesat? Belum tentu sama dengan anak yatim pasti terbengkalai. Biasanya aka nada orang yang membantunya, peduli kalau orang tersebut mendapat rahmat dan kasih saying Allah. Tapi sangat mungkin sekali kalau orang ga punya orangtua menggelandang, terbengkalai, untuk tersesat dalam kehidupnnya
Wamanyyudliliah faln tajida lahu waliyyan mursyida, artinya siapa yang disesatkan dia tidak akan emndapati guru yang dapat membimbing dia ke jalan yang benar. Orang yang diberikan guru adalah orang yang disyang ALLh tuntuk membimbing ke jalan yagn lurus.
Apa kriteria guru sehingga kita bias berguru pada orang tersebut.
Seorang murid berguru lama, murid zaman dahulu didapati mereka rahimahumullah berguru ga sebentar, mesanteren ga ada yang sebentar. Ustadzah Halimah pesantren 12 tahun, banyak yang merasa lama, padahal kalau dibandingkan tidak lama. Imam Syafii berguru kepada imam Malik 20 tahun, guru lainnya, Syeikh Waqi: Syakautul ila waqiin…. Aku mengadu syeikh waqi tentang buruknya hfalanku dan beliau memintaku untuk meninggalkan maksiat.
Muridnya imam Gazhali berguru di waktu yang sama, ga dengan asal2an, dan bertanya secara langsung kepada imam Al Gazhali dengan menulis surat, dan berharap untuk mennuliskan jawabnnya dalam bentuk tulisan. Aku sudah menghabiskan masa panjangku untuk belajar, tapi saya mesti tahu dari semua ilmuku ini mana yang manfaat dan mana ilmu yang kiranya tidak akan menjadi ilmu yagn bermnafaat, yang bias membahagiakan saya di kubur saya nanti.Jadi sebelum saya kemana-mana izinkan saya untuk mengetahui ilmu mana yang baiknya saya praktikkan.
Allahumma inni audzubikan min Ilmin la yanfa, wa amalin la yurfa, wa duain la , wa qolbin la yakhsa, wa ainin la yama, ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, amal yang tidak diterima/diangkat, hati yang tidak bias khusyuk, dari air mata yang kering tidak mudah untuk menangis. Jangan sampai kita mengatakan kepada anak kita, contohnya nak laki, nak laki laki tak menangis. Justru laki atau perempuan baik menangis, “nak kamu laki laki hebat kamu hanya menangis untuk urusan yang besar.” Bukan laki laki ga boleh menangis, Nabi Muhammad shoalllahu alaihi wa sallam pun banyak menangis, Sayyidina Abu Bakar banyka menangis, Sayyidina Umar suka menangis, sangat mudah menagis ingat huru hara, sangat mudah menangis mata mereka mereka karena lembutnya hati mereka.
Karena sebagaimana apapun amal ibadah kita kalau tidak diterima sama Allah bagaimana, siapa yang bias menerima. Conothnya, 2 rakaat sebelum fajr, lebih baik dari dunia dan seisinya.
6 rakaat sebelum maghrib belum berbincang setara dengan ibadah seperti 12 tahun kalau diterima. Akan tetapi kalau ga diterima nyumbang bikin masjid, berapa milyar, kalau ga Allah terima siapa yang bisa terimanhabaan mansyur, ga ada apa2.. Fokus kita bukan besarnya amal, namun apakah amal diterima Allah.
Beban pikiran murid ini menghantui dan bertanya kepada gurunya Imam Al Gazhali.
Kalau kita berjumpda dengan guru orang sholih, kita minta dua hal yaitu nasehat dan doa. Klau doa bukan hnya orang sholeh aja, namun mintalah kepada orang muslim doa, karena kita tidak tau doa siapa yang diijabah Allah.
Ustadzah Halimah Alaydrus 3,5 tahun di Yaman, orang sana kalimat pertama sesudah menyapa yang pertama diminta adalah meminta doa. Ketika ada orang yang bertanya kepada saya, doakan saya apa yang kamu minta, sya herus berdia buat kamu, kebanyakan doakan saya agar saya dikarunai kematian husnul khatimah, itu jadi prioritas mereka. Kalau di Indoneisia ketika ditanya, apa yang mau didoakan, prioritas masih dunia. Namun di kota Hadramaut mereka sudah tau prioritas mana yang mereka mau. Kayaknya yang dimintakan doanya lebih banyka dosanya dibandingkan xang meminta doa. Ketika Nabi muhammad memerintahkan kita untuk minta doa sesama muslim, itu adalah cara nabi melatih diri kita untuk bisa husnudzan kepada orang lain. Kalau kita kepada orang muda dia masih mudah masih belum banyak dosa, kalau ke orangtua kita berpikir ini karena amal ibadahnya sudah banyak , orang alaim karena kita pikir ilmunya lebih banyak, orang yang berdosa karena didasari karena ia tidak tau, sedangkan kita tahu. Setiap orang muslim memiliki keberkahannya punya kebaikannya masing punya kesempatan peluang untuk bisa mendapatkan cintanya Allah andai tidak karena itu iman sudah tercabut dalam hatinya, andai tidak ada kebaikannya niscaya sudah tercabut iman dalam hatinya, walaluoun misalnya dalam padangan dzohir kamu, auratnya masih terbuka kemana mana siapa tau dia lebih baik dia lebih baik. Dia mungkin punya anak tanggung, anak yang berbakti apda orangtuanya, istri yang pandai membahagiakan suaminya, mugnkin malamnya dia berlinang dengan air mata, berjumpada dengan siapapun tanamkan dalam hatimu, bahwasannya dia lebih baik, meski dia kurang baik kurang sholehah, kita tidak tau penilaian Allah pada mereka.
Mintalah nasehat kepada seseorang yang memiliki sambungan dengan Allah. Minta nashat setara istikharah, minta jawaban kepada Allah. Mereka tau persis apa yang Allah inginkan, mintalah nasehat kepada oang yang memiliki hubungan sambungan hati dengna Allah, mereka adalah para ulama yang mempelajari firman Allah, hadis Rasulullah, emnempuh jalan, di saat yang lain sibuk dengan urusan dunia mereka sibuk dengan Allah, maka mereka menjadi tiang-tiang dalam urusan dengan Allah. Jadikanlah mereka guru. Orang orang yang Allah sebutkan dalam Quran, 13:28. Minta nasehat kepada ulama, seperti orang sakit yang minta obat sama dokter professional. Buku bidadari bumi Ustadzah, misalnya Hubabah Hiyah, banyak dapat nasehat: Halimah jangan sampe penilaian orang lain kepadamu, mengaburkanmu penilaianmu terhadap dirimu sendiri. Kalau ada orang yang memuliakan kamu bukan kamu memang berhak atas hal itu, akan tetapi karena Allah terlalu baik menutupi aib aibmu.
Hubabah Maryam: Halimah kesenangan manusia ada ukurannya, kalau kamu banyak memakai jatahnya, quotanya, di awal bulan (masa muda) kamu akan kekurangan itu di masa tua, contohnya kebanyakan tidur, maka di tua insomnia. Ketawa terus, makan tanpa terkontrol, bisa saja di akhir hidupmu, kamu akan kekurangan itu, contohnya di muda banyak makan manis, di akhir hidupnya diabet.
Murid Imam Al Gazhali berkata kemudian mengakhiri saya yakin wahai guru, semua jawaban pertanyaan saya sudah ada engkau tuliskan dalma kitabmu, akan tetapi saya meminta engkau tuliskan dengan jelas, agar sayabisa bawa kemana-mana. Mintalah kepada gurumu untuk meminta sesuatu, meskipun itu hak mereka. Contohnya jadi buku saku dan bisa dipraktikkan sepanjang hidup saya.
Tidak ada kitab yang lebih bermanfaat dari kitab orang sholeh, zaman sekarang bikin buku gampang banget, cari referensi apapun ada, cari pendapat ulama apapun ada internet, akan tetapi dengan kemajuan ilmu, Allah tetap berikan manfaat kepada orang mulia seperti Imam Al Gazhali, kitab Ihya, Imam Nawawi Majmu, padahal zaman tersebut cari referensi cari percetakan, bahkan cari orang yang menulis tidak mudah. Akan ilmu mereka jadi sesuatu yang bermanfaat. Kesholihan niat mereka, nulisanya pake niat, bukan main-main. Ya Allah saya menulis ini agar hamba hambaMu mendapat petunjuk.
Salah satu ulama, kitab tentang ujub, merasakan ujub untuk memerangi, aku mohon kitab ini berikan manfaat pada saat saya tidak merasa ujub.
Habib Umar bin Hafidz, guru beliau Habib Ibrahim bin Yahya: Menulis bait 1000 bait untuk memuji Rasulullah, abis selesai menuliskannya beliau kemudian memikir wah ini tak ada yang menemukan untuk baca terkagum, beliau kemudian kaget, dan mengambil korek api dan membakar, dan berkata Nabi Muhammad tidak kurang pujian. Makanya kenapa kitab ulama itu bermanfaat sekali. Kitab ulama itu jadi vitamin, obat buat ruh kita. Karena bersihnya niat dan hati mereka.
Buat orang tua, milikilah niat yang baik kepada orangtua, saya besarkan sekarang biar bisa jadi umat Nabi Muhammad shoalllalhu alaihi wa sallam yang sholeh. Termasuk juga kepada suami kita.
Pertanyaan:
- Saya ingin bertanya apakah Rasulullah jg sering menangis pada waktu sholat? karena Saya juga sering tiba2 tanpa bisa dibendung menangis dalam sholat. Apakah itu boleh? Terima kasih ustadzah…jazakillahu khoyr ….
J: Nabi Muhammad shoalllalhu alaihi wa sallam sangat sering menangis dalam sholat. Beliau setiap kali membaca ayat tentang rahamt, ampunan, tentang surge, Nabi berhenti untuk berdoa di sela sela ayat tersebut, demikina pula kalau kena ayat adzab Nabi berdoa untuk meminta perlindungan dari ayat tersebut. Ulama fiqih berkata kalau sholat dalam menangis, akan tetapi kita isaknya keluar dari ibadah itu sendiri, bisa saja dapat membatalkan atau bahkan keluar suara dari luar ibadah.
Boleh berdoa dengan bahasa Arab, kalau bahasa lain dalam hati.
- Kayak orangtua guru kita. Kita punya banyak orangtua yang kita hormati, tapi orangtua kandung yang benar membesarkan kita, menuntun kita yang memang kita jadi tanggung jawab dia. Dalam hidup ini baiknya waliyyan mursyida yang mendidik langkah demi langkah dalam kehidupan kita. Dengan banyak guru ini, kita datangi kepadanya dan minta nasehat dari orang tersebut, gurukan dia. Kalau dapat. Karena persarata seseorang itu layak disebut mursyid bukan asal guru.
Ustadzah Halimah punya guru mursyid 1 orang, yaitu Habib Umar bin Hafidz. Tapi saya punya banyak mursyid lain juga. Mencari guru boleh, namun meminta kepada Allah sangat baik. Kepentingan memiliki guru adalah doa terbanyak yang kita minta kepada Allah adalah ihdinas shirotol mustaqim, yakni jlannya lurus, kita ga minta agar sholat kita banyak atau amal banyak, namun kita minta jalannya orang orang agar kita bisa melangkahi jalan yang sudah ditempuh orang orang sholeh.
- Apakah kita bisa meminta doa kepada non muslim? Tergnatung mereka non muslim minta kepada siapa, contohnya mereka minta pada matahari, atau kepada mohon maaf kepada Nabi Isa, berarti meminta kepada sesuatu yang tidak bias mengijabah. Makanya kata Nabi mintalah doa kepada sesama muslim. Orang Yahudi atau Nasrani tuhannya kepada Allah, kalau begitu silahkan aja. Menurut saya kita aja yang mendoakan mereka agar dapat hidayah diperkenankan
- Bagaimana kita tau amal kita diterima. Ga pernah tau, makanya kita sayap roja dan khauf, takut jangan2 amal saya ga diterima sama Allah, tapi ada harapan roja, inshaAllah diterima. Tapia da tanda, ibadaha itu membawa kepada ibadah, taat itu menarik kepada taat, semakin hari dia semakin baik, semakin hari semakin mudah ia melakukan kebaikan, semakin jauh dari kemaksiatan. Tapi jangan kegeeran juga. Salah satu cirinya lagi hatinya menjadi lunak, Allah turunkan rahmatnya kepada Allah, turunnya ke hati, semakin banyak rahmat kepada Allah, dengannya ia akan merahmati orang orang di sekelilingnya. Dia kaan semakin lebih lembut kepda suaminya saying kepada anaknya, ga tega pada siapapun, salah satu pertanda bahwa hatinya telah diguyur rahmat kepada Allah. Ulama yang muda biasanya jadi masih bergelora, tapi kalau udah tua kebanyakan rahmatnya lebih muncul. Buat yang sudah melakukan banyak amal ibadah tpai memurtadkan orang, nah itu justru pertanda amal ibadahnya tidak diterima disisi Allah.
- Bagaimana tadi doa yang disampaikan?
Allahumma inni a’udhu bika min ‘ilmin la yanfa’u wa min qalbin la yakhsha’u wa min nafsin la tashba’u wa min da’watin la yustajabu laha….Akan dishare di whatsapp.
- Siapa saja orang yang pantas dijadikan guru. Dipertemuan selanjutnya inshaAllah.
0 Kommentare