Bagian akhir Fasal 2

Terjemah

Mahasuci Allah, Tuhan Maha Pemurah. Yang dalam kitab suci Al-Quran Al-Hakim. Mengungkap berita gembira dengan firman-Nya, ‘Telah datang kepadamu. Seorang rasul dari kalangan sendiri. la selalu prihatin atas apa yang menimpamu. Sangat ia inginkan kamu beriman. la sangat penyantun, sangat penyayang.

Maka siapa saja yang sampai kepadanya, berita gembira ini. Serta menerimanya dengan hati dan pikiran sehat. Niscaya ia beroleh Petunjuk. Ke arah jalan Yang lurus.

***********************************************************************************
Limpahkan, Ya Allah
Semulia-mulia shalawat dan salam
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad
Yang amat penyantun, amat penyayang
***********************************************************************************

Akhir fasal 2 menceritakan berita gembira tentang kedatangan Rasulullah shallallahu alaihi wassalam

Surat At-Taubah adalah surat yang berisi ayat tentang peperangan sehingga surat ini tidak di awali dengan Basmalah sebagaimana 113 surat yang lainnya. Namun di akhir surat At-Taubah itu sebagaimana disebutkan pada akhir fasal 2 adalah tentang berita gembira dalam firman Allah QS At-Taubah 128, tentang kedatangan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam untuk umatnya sebagai rahmat Allah.

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Ayat ini menceritakan sifat Rasulullah shallallahu alaihi wassalam

Rasul adalah Utusan Allah yang sengaja mendatangi kita, bukan kita yang mendatangi beliau. Jadi beliau datang adalah diutus oleh Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Rasulullah berasal dari jenis kalian sendiri (manusia), bukan dari jenis Malaikat.

Maka manusia dapat menirunya, karena Rasulullah mempunyai sifat-sifat kemanusian, seperti makan, minum, berkeluarga dan sebagainya, untuk menjadi tauladan bagi kita. Kalau yang diutus adalah Malaikat maka kita akan kesusahan untuk menirunya, karena Malaikat tidak memerlukan makan, minum, berkeluarga dan tidak mempunyai keperluan seperti manusia. Inilah kasih sayang dari Allah bagi kita.

Rasulullah berasal dari kalian yang terbaik yang sangat dikenal baik dan bersifat amanah

Dari golongan kalian juga bermaksud Rasul berasal dari bangsa Arab tempat Rasul berdakwah. Karena Rasul lahir dan tinggal di antara mereka sendiri, maka mereka sangat mengenal sifat dan pribadi Rasul, mulai dari lahir hingga sampai ketika menjadi Rasul, mengenal keluarga dan asal keturunannya. Rasulullah dikenal sebagai bersifat Al Amin (memegang amanah, dipercaya), Shiddiq, selalu berkata benar. Jadi Rasulullah adalah orang yang dikenal dan sangat dipercaya, ini memudahkan kita untuk mencintainya dan mengikutinya. Selain itu Rasulullah juga sangat mengenal masyarakat dan mengetahui keperluan umatnya.
Jika yang didatangkan adalah orang asing yang tidak jelas asal usulnya, tidak dikenal pribadinya, kemudian membawa ajaran yang baru, tentu sangat sulit bagi masyarakat untuk menerimanya.
Kata dalaam ayat itu “min anfusikum” yang artinya dari kaummu sendiri juga bisa dibaca dengan “min anfasikum” yang artinya dari yang terbaik diantara kamu. Karena Rasulullah memang berasal dari kaum dan keluarga yang terbaik di antara masyarakat Arab.

Rasul yang ikut merasakan kesusahan umatnya

Rasulullah sangat empati kepada umatnya. Jika umatnya itu merasa susah, maka Rasulullah ikut merasa susah. Diumpamakan jika kita mencari pasangan (suami/istrii) tentu kita ingin mempunyai pasangan yang merasakan kesusahan jika kita susah. Kebanyakan manusia hanya ingin ikut bahagia dan senang saja namun tidak mau ikut susah bersama kita. Rasulullah memiliki sifat ikut merasakan kesusahan yang kita alami. Inilah istimewanya Nabi kita. Beliau merasakan segala kesusahan yang kita alami. Oleh sebab itu sifat ini memudahkan kita untuk mencintai dan mentaati baginda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam.

Rasul yang bersifat ro’uf dan rohim

Oleh sebab itu, syariat yang didatangkan kepada kita hakikatnya bukan untuk menyusahkan, tetapi justru untuk kebaikan kita semua. Rasulullah mempunyai sifat ro’uf, yaitu ingin membuang dan menyingkirkan apa yang menyusahkan kita, yaitu mendorong kita untuk mejauhi maksiat. Rasul juga bersifat rohim, yaitu rasa cinta Nabi yang untuk mendatangkan kebaikan untuk kita semua, mendorong kita berbuat kebaikan. Sifat Ro’uf dan Rohim adalah sebenarnya Sifat Allah, yang Allah berikan kepada orang pilihannya untuk menyampaikan risalah kepada seluruh hambaNya

Rasul yang sangat menginginkan keselamatan bagi kita semua

Jadi Rasulullah sangat ingin agar kita semua selamat. Jika kita bertanya bukankah ada syariat yang mungkin dianggap berat, seperti bangun pagi Shubuh atau mengeluarkan harta untuk berinfaq. Ini bukanlah untuk menyusahkan kita, tetapi justru untuk menghindarkan kesusahan yang lebih besar yang dapat menimpa diri kita, jika kita tidak melaksanakan syariat yang disampaikan.

Jadi hakikatnya tidak ada syariat yang berat, karena yang membawa syariat kepada kita (yaitu Rasulullah) adalah sangat mencintai kita. Jadi tidak mungkin orang yang sangat mencintai ingin membuat kita susah. Dengan sifat Nabi yang telah disebutkan di atas, kita akan percaya dan mencintai Rasulullah shallallah alaihi wassalam yang menjadikan kita menjadi terdorong untuk mengikutinya.

Jadi kesimpulan Sifat Nabi adalah

  1. Utusan Allah
  2. Mendatangi kita
  3. Sangat susah dengan kesusahan kita
  4. Sangat bersemangat menginginkan kita menjadi orang yang beriman
  5. Bersifat Ro’uf dan Rohim, inilah adalah Sifat Allah yang diberikan hanya kepada KekasihNya yang istimewa yaitu Nabi Muhammad. QS An-Nahl:18

وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَىٰ بَلَدٍ لَّمْ تَكُونُوا۟ بَٰلِغِيهِ إِلَّا بِشِقِّ ٱلْأَنفُسِ ۚ إِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Habib Ali Al Habsyi berkata, ayat ini bisyaroh (kabar gembira) tentang datangnya atau kewujudan Nabi Muhammad untuk kita. Maka jika kita dapat merasakan dalam menerima ayat ini sebagai bisyaroh kabar gembira, maka perasaan ini akan membawa kita mendapatkan petunjuk jalan yang lurus.

Keutamaan malam Nisfu Sya’ban (tambahan)

Malam Nisfu Sya’ban adalah malam tanggal 15 Sya’ban yaitu malam istimewa dimana doa-doa dikabulkan. Maka hendaknya kita mempeerbanyak ibadah dan doa di malam itu

Pada suatu hari Siti Aisyah sedang mendapat giliran bahwa Rasulullah akan menginap di tempatnya. Rasulullah datang meletakkan pakaiannya. Namun sebentar kemudian beliau pergi lagi.
Kemudian Siti Aisyah merasa kehilangan Rasulullah dan mencari beliau. Ternyata beliau sedang berada di Baqi’ sambil menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau bersabda: “Apakah kamu (Aisyah) khawatir Allah akan menyia-nyiakan kamu dan RasulNya?” Aku menjawab: “Wahai Rasulullah, saya pikir engkau sedang mendatangi sebagian istri-istrimu.”
Rasulullah menjawab: “Tadi Malaikat Jibril datang kepadaku daan mengatakan bahwa malam ini adalah malam Nishfu Sya’ban. Allah akan mengampuni dosa-dosa ummatku lebih banyak dari jumlah bulu dombanya Bani Kalb.”. Kisah ini adda disebut dalam HR. Ahmad, Ibn Majah dan at-Tirmidzi. Pada Hadits yaang lain

عن أبي موسى عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه، إلا لمشرك أو مشاحن) [رواه ابن ماجه وحسنه الشيخ الألبانى فى صحيح ابن ماجه

Dari Abu Musa Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah mendatangi pada malam Nishfu Sya’ban dan mengampuni seluruh makhlukNya, kecuali orang musyrik dan orang yang saling dengki.” (HR. Ibn Majah).

Banyak hadits-hadits yang menceritakan keutamaan malam nisfu Sya’ban, yang menganjurkan kita memperbanyak ibadah dan berdoa dengan minta pengampunan dan kebaikan di dunia dan di akhirat.
Masyarakat Islam selain dari Indonesia juga memperingatinya, seperti muslim Turki menyebutnya Bara’at Kandili, yaitu hari di mana Allah menghapuskan dosa-dosa kita (Red.)


0 Kommentare

Schreibe einen Kommentar

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert.

de_DEGerman