Lanjutan Fasal 2

Rasulullah diutus untuk berdakwah kepada manusia dan jin

Ulama sepakat mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassalam diutus untuk berdakwah kepada jin dan manusia. Maka jika jin tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Rasulullah, maka jin itu bukanlan jin Islam, bukan beriman dan akan dimasukan kedalam neraka.
Bagaimana dengan Malaikat? Malaikat bukanlah makhluk yang mempunyai nafsu, sehingga selalu taat kepada Allah dan tidak berdosa. Namun di dalam QS Al Furqan:1, Allah berfirman

تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِۦ لِيَكُونَ لِلْعَٰلَمِينَ نَذِيرًا

Artina: Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,

Berdasarkan ayat ini, sebagian Ulama mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassalam juga diutus untuk Malaikat. Semua makhluk di alam ini mendapat keberkatan dari wujudnya Nabi Muhammad.

Diantara keistimewaan Umat Nabi Muhammad

Syekh Yusuf bin Ismail An Nabhani menulis dalam Kitab Jawahirul Bahar fi Fadhoili Nabiyi Mukhtar, yang berisi ucapan/tulisan seluruh ulama yang menceritakan tentang Nabi Muhammad. Baik dari Quran, Hadits dan Musyahadah, pandangan hati. Disebutkan bahwa kita sebagai umat Nabi Muhammad mendapat keistimewaan dan kemuliaan yang tidak dimiliki oleh umat Nabi lain. Dalam Kitab itu Imam Shihabuddin Al Qasthalani mengatakan umat ini mendapat keistimewaan karena wujudnya Nabi Muhammmad shallallahu alaihi wassalam.

1. Di hari akhirat nanti, makhluk yang pertama dibangkitkan dari alam barzakh adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam. Apa hikmahnya Allah membangkitkan Rasulullah pertama kali? Selain karena kemuliaan Nabi Muhammad, adalah juga agar ketika umat Nabi Muhammad dibangkitkan, mereka akan segera dapat menjumpai Nabi sebagai pemberi syafaat yang besar.

1. Diantara Umat Nabi Muhammad ada yang menjadi Nabi, yaitu Nabi Isa alaihi salam yang akan datang di akhir zaman. Ada yang mengatakan termasuk Nabi Khidir. Ada juga yang mengatakan termasuk Nabi Ilyas. Mereka adalah umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam dan mengikuti syariatnya. Allah berfirman dalam QS Ali Imran:110, bahwa Umat Nabi Muhammad adalah Umat yang terbaik

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

2. Mujizat Nabi Muhammad dapat dilihat dan dirasakan oleh seluruh umatnya yaitu Al Qur’an yang lebih hebat dari Mu’jizat Nabi yang lain. Mu’jizat Nabi yang lain tidak dapat disaksikan oleh seluruh umatnya, karena terjadi pada waktu itu saja. Sedang Mu’jizat Al Quran terus ada hingga hari kiamat. Maka hendaknya kita mesti dekat dengan Al Qur’an.

3. Ibadah sholat dari umat Nabi Muhammad tidak harus di Mesjid. Selama tempat itu suci, kita dapat sholat disitu, di atas tanah, di tempat kerja, di rumah dan sebagainya. Umat Nabi lain mesti sholat di tempat ibadah (Mesjid).

4. Pada umat Nabi Muhammad ada ibadah wudhu dan bahkan bertayammum ketika tidak ada air. Di akhirat nanti akan kelihatan umat Nabi Muhammad dari bekas wudhu pada wajahnya. Ibadah wudhu tidak ada di umat lain. Juga ada Adzan dan Qamat sebelum sholat. Ketika sholat ada mengucapkan “amien” bersama-sama ketika selesai membaca Al Fatihah, yang Malaikat juga melakukannya. Pada umat lain tidak ada ibadah seperti ini.

5. Ada gerakan Ruku’ ketika sholat, ini hanya ada di dalam ibadah sholat dari Umat Nabi Muhammad. Ada khususiyah waktu dan tempat khusus yang doanya maqbul. Yaitu ada hari Jum’at, ada bulan Ramadhan untuk berpuasa. Adanya 3 tempat suci Umat Islam.

6. Ikhtilaf Ulama dari Umat Nabi Muhammad adalah rahmat. Ijma’nya adalah hujjah. Termasuk ijma dalam mendiamkan suatu perkara, maka itu adalah hujjah bolehnya melakukan perkara itu.

7. Musibah dan bencana yang terjadi pada Umat Nabi Muhammad dapat menjadi sebab seseorang yang meninggal karenanya mendapat maqam seperti orang yang mati syahid

8. Adanya sanad yang bersambung dari Rasulullah shallallahu alaihi wassalam sampai ke diri kita sekarang tanpa putus. Sehingga ucapam dan ajaran Rasulullah itu sampai kepada kita seolah-olah kita tidak berpisah dari Nabi walaupun jarak antara Nabi dan kita sudah lebih dari 1400 tahun.

Hati yang terhubung dengan Nabi mendapat limpahan dan percikan dari anugerah Allah untuk Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam

Di antara keberkatan dari Nabi Muhammad adalah, setiap hati manusia yang bersambung dengan Nabi, akan mendapat percikan atau limpahan dari anugerah Allah yang diberikan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Sehingga siapapun yang bersambung hatinya dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi akan membuatnya terpengaruh untuk berubah menjadi baik. Contohnya adalah Sayidina Umar bin Khattab radhiallahu anhu. Yang ketika beliau masih belum Islam adalah orang yang keras dan kasar, sampai berniat hendak membunuh Nabi Muhammad. Namun setelah beliau masuk Islam beliau berubah menjadi orang yang tegas namun sangat berkasih sayang.

Anjuran agar selalu terhubung dengan Rasulullah melalui sholawat dan menambah mengenal Nabi dengan membaca dan mendengar riwayat dan ajaran Nabi

Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki rahimahullahu ta’ala, berkata bahwa sholawat kepada Nabi Muhammad dapat mengubah hati dan meluruskan akan dan fikiran kita. Maka kita dianjurkan agar selalu bersholawat kepada Nabi, membaca riwayat hidupnya dan ajarannya agar kita tersambung selalu dengan Nabi. Jika kita bersedih atau sedang galau dirundung masalah, perbanyaklah bersholawat. Ini adalah usaha agar hati kita bersambung kepada Nabi Muhammad agar kita mendapat limpahan dan percikan anugerah Allah untuk Nabi Muhammad.

Kisah karamah Ulama yang kuat berhubung dengan Rasulllah shallallahu alaihi wasalam

Dahulu ada Ulama besar bernama Syeikh Sa’duddin At-Taftazani. Beliau ketika masih muda, sebenarnya bukanlah murid yang pandai. Namun beliau adalah murid yang rajin belajar. Kemudian dia dipanggil seseorang agar menghapa Nabi Muhammad. Kemudian beliau menemui Nabi, setelahi itu beliau diludahi mulutnya oleh Nabi (ada yang mengatakan ini dalam mimpi, ada yang mengatakan dalam keadaan jaga/tidak tidur). Setelah itu beliau berubah menjadi murid yang cemerlang dan kemudian menjadi ulama besar. Bahkan beliau menjadi guru dari gurunya yang dahulu mengajarnya,

Syeikh Abdul Aziz Ad-Dabagh dari Maroko, pengarang tafsir Al Ibriz. Beliau pernah berjumpa dengan Nabi Khidir dan diberi Ijazah doa: “Ya Allah dengan berkat kemuliaan Nabi Muhammad, kumpulkan aku dan Nabi di dunia dan akhirat”. Doa ini dibaca sebanyak 7000x sehari.
Dengan berkat membaca doa ini beliau dapat bertem dengan Nabi Muhammad dalam keadaan jaga. Di antara karomah beliau adalah beliau dapat dengan mudah mengenal apakah suatu hadits itu benar dari Nabi atau itu adalah hadits palsu.
Ketika beliau ditanya bagaimana beliau dapat membedakannya? Beliau jawab, aku dapat melihatnya dengan jelas, seperti orang yang berbicara di musim dingin, akan kelihatan embun yang keluar dari mulut seseorang. Demikianlah cahaya yang keluar dari hadits yang benar berasal dari Nabi Muhammad shallallahu alaih wassalam.


0 Kommentare

Schreibe einen Kommentar

Deine E-Mail-Adresse wird nicht veröffentlicht. Erforderliche Felder sind mit * markiert.

de_DEGerman